Auguste Dupin (Detektif Eksentrik dari Prancis)

English Version book, the one that I red is Indonesian

English Version book, the one that I red is Indonesian

Hasil rekomendasi dari seorang abang jenius menjadikan karangan Poe ini masuk dalam daftar belanja buku. Nama penulis seri detektif seperti Sir Arthur Conan Doyle dengan Sherlock Holmes, Agatha Christie, Alfred Hitchcock dengan novelnya yang bahkan diangkat jadi serial tv reguler, atau Stephen King; tapi gak banyak yang tahu (atau gue yang telat tau) tentang Edgar Allan Poe yang digadang sebagai Bapaknya Kisah Detektif.

Based on several sites, istilah ‘detective’ sendiri ini mulai terdengar lumrah di kalangan penduduk setelah Poe mulai menerbitkan karya-karyanya. Si tokoh fiktif Auguste Dupin ini sendiri diperkirakan sebagai ‘First Detective Story’ dimulai dari ceritanya The Murders in the Rue Morgue. So, for those who claimed themselves as a detective-story lover, your are nothing without Poe (bit exaggerate) :p

Back to the book. Buku ini terdiri dari 5 cerpen detektif mengisahkan kehidupan Auguste Dupin yang diceritakan dari sisi rekan karibnya si anonymous character (atau Mr. P dalam The Facts in the Case of M. Valdemar). Serupa dengan kisah Sherlock Holmes dan Dr. Watson, Auguste Dupin juga tinggal bersama rekannya. Auguste Dupin dan Mr. P ini tinggal dalam satu apartemen yang sama dan berbagi kehidupan bersama. Serupa pula dengan Dr. Watson di cerita Conan Doyle, Mr. P ini juga diceritakan sebagai seorang dokter (dalam The Gold-Bug dan The Facts in the Case of M. Valdemar). Well, you learned much from Sir Poe, sir Doyle 🙂

  • The Murders in the Rue Morgue, mengisahkan kematian tragis seorang wanita dan anak gadisnya yang masih muda. Terdengar suara teriakan dari dalam rumah mereka kemudian tiba-tiba sunyi. Beberapa orang warga kemudian datang menuju sumber suara dan menemukan kedua mayat wanita tersebut, sementara rumah tersebut terkunci rapat dari dalam.
  • The Mystery of Marie Roget, kembali mengisahkan hilangnya seorang gadis muda dan diperkirakan mati karena ditemukan mayat di sungai. Misteri kematian wanita muda yang cantik ini juga disangkut pautkan dengan seorang perwira yang terlihat terakhir bersamanya. Tetapi terdapat banyak kejanggalan dan hal-hal yang penting tidak terungkap.
  • The Purloined Letter, kecerdikan Dupin dalam mengungkap letak surat yang hilang. Semua intuisi dan cara analisa kasusnya serupa dengan bagaimana Holmes berpikir.
  • The Gold-Bug, lebih menceritakan si Mr. P rekan Dupin dalam membantu Will menterjemahkan kegilaannya akan sebuah harta karun yang tak pasti. Tetapi dibalik kegilaan Massa (atau Mister) Will ini, kebenaran terungkap secara mengejutkan.
  • The Facts in the Case of M. Valdemar, kisah fiktif ini dianggap sebuah kisah nyata karena detailnya pengungkapan ‘fakta-fakta’ tentang Massa Valdemar ini.

Film “The Raven” juga dibuat berdasarkan tokoh fiktif Auguste Dupin ini yang diperankan oleh Edgar Allan Poe (John Cusacks). Better to read this book first before watch the film or we can get the essential parts of the film 🙂

Kebenaran tidak selalu sedalam sumur. Bahkan dengan merujuk pada pengetahuan yang lebih penting, aku yakin bahwa kadang-kadang kebenaran bisa terlihat di permukaan suatu masalah. (Edgar Allan Poe dalam karakter C. Auguste Dupin)

Katarsis (2013)

Ini pegang. Mamaku bilang, kalau lagi sakit, kita harus pegang koin biar sakitnya berkurang.

(Katarsis, 2013; p. 55)

Katarsis CoverMencatut dari Wikipedia, Katarsis atau Chatarsis yg berasal dari bahasa Yunani, berarti upaya sebuah “pembersihan” atau “penyucian” diri, pembaruan rohani dan pelepasan diri dari ketegangan. Disini gue gak berbicara sebagai pengamat psikologi atau ahli teologis untuk menceritakan sisi dari Katarsis ini. Tapi gue yakin, ada cerita yang berbeda dari buku ini

Diawali dengan kasus pembunuhan sebuah keluarga Johandi di rumah mereka yang besar di Bandung. Dari keseluruhan keluarga yang mati tragis, hanya seorang keponakan dari keluarga Johandi yang berhasil selamat, Tara. Tara diketemukan di dalam sebuah kotak perkakas yang sempit dalam keadaan syok berat. Dalam keadaannya yang mengkhawatirkan, Tara kemudian dirawat oleh seorang psikolog yaitu Dr. Alfons.

Dr. Alfons bukanlah dokter baru bagi Tara, dimana Tara sendiri sudah menemui Dr. Alfons sebelum kejadian mengerikan itu sebagai seorang pasien. Paman dan bibi Tara sempat membawa Tara menemui Dr. Alfons untuk mengikuti sesi terapi karena Tara tidak memiliki reaksi yang sewajarnya dengan lingkungan sekitar. Tara tidak menangis ketika mengetahui ayah kandungnya tidak lagi akan mengakuinya sebagai anak. Tara membenci ketika orang memanggil namanya “Tara”. Tara juga memiliki obsesi untuk memegang koin perak 5 rupiah yang selalu digenggam di tangannya.

Kemudian akan muncul Ello, sahabat kecil Tara yang kemudian kembali lagi setelah pembunuhan sadis itu terjadi. Satu per satu, kejadian-kejadian yang berkaitan dengan pembunuhan keluarga pamannya itu mulai terkuak. Bau mint, kotak perkakas, dan koin perak itu akan terus mencekik kehidupan Tara dan menjadi tiga barang yang akan terus menerus menghantuinya.

Dari upaya penulis menyajikan Katarsis ini untuk membangun para pembaca mengikuti labirin-labirin fiksi yang telah dia persiapkan. Kita akan merasakan teror ketika Tara mencoba untuk melepaskan bayang masa lalunya di dalam sebuah kotak perkakas sempit tersebut.

Mudah bagimu berkata bahwa monster itu tidak ada.Bahwa makhluk mengerikan yang kulihat selalu bertengger di sudut kamarku adalah bohong. Bahwa kotak perkakas yang disembunyikannya di di kolong tempat tidur hanya bayanganku. Dan bahwa rasa terancam yang menghantuiku akan hilang dengan sendirinya. (Katarsis, 2013; p. 119)

Pembaca juga akan ditarik dalam alur maju dan mundur cerita dari Tara maupun Ello yang nantinya akan bertemu pada satu titik yang sama. Bahwa pertemuan mereka yang singkat ketika mereka masih kecil dulu akan membuat jalan hidup mereka benar-benar menjadi berbeda.

Rasa sakit itu ada untuk melindungi dan mengajarimu banyak hal. (Katarsis, 2013; p.182)

Submitted to “Membaca Sastra Indonesia 2013”, hosted by mademelani.

Membaca Sastra Indonesia 2013 Challenge

Membaca Sastra Indonesia 2013 Challenge

Indonesia X-Files : Mengungkap Fakta dari Kematian Bung Karno sampai Kematian Munir (2013)

Memang, jika ingin mengetahui sebab pasti kematiannya, bedah mayat mutlak harus dilakukan ~

Dr. Abdul Mun’im Idries, Sp. F (2013)

TergerakIndonesia xfiles cover dari hasil rekomendasi seorang sahabat, akhirnya membeli sebuah buku yang tidak disangka mengungkap beragam misteri kematian dari sisi kedokteran forensik. Tidak ada yang tidak mengenal Dr. Mun’im di dunia forensik Indonesia, ditambah lagi buku ini dapat dikatakan menjadi saksi dalam bentuk tulisan kisah demi kisah kematian yang mengundang tanya.

Continue reading